SetelahAnda berada di pengaturan tersebut, Anda akan melihat opsi Multipoint dan jika Anda mengkliknya, Anda akan bertemu dengan tombol on/off yang harus Anda aktifkan.Pasangkan Pixel Buds Pro ke Chromebook Anda Terakhir, masukkan Pixel Buds Pro Anda kembali ke casingnya, biarkan penutupnya tetap terbuka, dan tahan tombol di bagian belakang.
Beliaukalau sudah berkerja tidak angin dicampuri oleh apapun dan siapapun termasuk diri kita sendiri sekalipun. maka biarkan Beliau bekerja membantu kita menyelesaikan masalah yang sekarang kita hadapi. anda pasti ingat masalah berat yang diterima Nabi Musah ketika dikerja pasukan firaun.
Esokdan hari-hari ke depan, segalanya ada di tangan kamu. Maka tetaplah dekat dengan Allah SWT. Kerjakan apa-apa yang menyebabkan Allah SWT senang kepada hambanya. Ikhtar dan doa selalu. Maka selebihnya biarkan Allah SWT yang bekerja untuk kita. Asal kita selalu ada di "dekat-Nya". Saat berlari. Siapapun pasti mengerahkan energinya. Memacu
Bersabarlahmenunggu Allah bekerja. Ingat, Allah bekerja dengan waktu yang berbeda dari Anda. Jika Dia tidak menjawab doa dengan cepat seperti yang Anda harapkan, jangan putus asa kepada-Nya. Tunggulah waktu Allah dan ingat bahwa mungkin ada alasan mengapa Dia tidak menjawab dengan cepat seperti keinginan Anda.
Tanganyang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Meskipun berkat Tuhan yang menjadikan kita kaya, tetap ada bagian yang harus kita kerjakan. Jangan biarkan Allah bekerja sendirian untuk hidup kita, kita juga harus mengerjakan bagian kita. Amsal 6:9-11; Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah
BiarkanRoh Kudus bekerja, saat kita membaca Kitab Suci. Inilah yang terjadi saat pejabat tinggi Etiopia membaca Kitab Yesaya, dalam perjalanan pulangnya dari ibadah di Yerusalem. Tanpa bimbingan Roh Kudus, ia tak mampu memahami apa yang ditulis oleh Nabi Yesaya. "Saya adalah pensil kecil di tangan Allah yang sedang menulis, Ia sedang
Ketakutanmembuat kita lupa untuk berserah kepada-Nya. Ketakutan membuat kita menjadi kurang percaya kepada Allah. Biarkan kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan kita. Saat Tuhan sudah turun tangan dalam hidup kita, maka bersiaplah untuk menjadi anak-anak yang berkemenangan dalam setiap permasalahan yang kita hadapi.
Berikutbeberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah saat tangan Anda panas setelah memotong cabai, seperti dikutip dari situs The Kitchn. 1. Minyak. Minyak membantu melarutkan minyak cabai yang panas. Beberapa bahkan mengklaim bahwa menggosok tangan Anda hanya dengan sentuhan minyak sayur atau zaitun sebelum memotong paprika akan cukup
Memulaiuntuk menjadi lebih baik itu syaratnya tidaklah sulit, cukup kamu basuh hatimu dengan rasa yakin kepada Allah, percaya sepenuhnya kepada-Nya, bekerja. Memulai untuk menjadi lebih baik itu syaratnya tidaklah sulit, cukup kamu basuh hatimu dengan rasa yakin kepada Allah, percaya sepenuhnya kepada-Nya, bekerja Lakukan Apa yang Ingin
Biartangan Tuhan yang bekerja adalah kiasan yang aku tanamkan dipikiranku sendiri untuk memberikan dampak positif dalam pola pikirku. Semua hal, terutama ketika kita dihadapkan mungkin pada pilihan sulit yang sama-sama kuat dan sama-sama membuat kita berat untuk memutuskan biarkan tangan Tuhan yang bekerja.
YangHarus Kamu Pentingkan Adalah Penilaian Allah, Bukan Manusia. Jika Ada yang Berkomentar Buruk Tentangmu, Tidak Usah Dimasukkan ke Hati. Jagalah Hatimu Untuk Tak Terpengaruh Untuk Emosi, Kamu Harus Tenang. Jangan Gegabah Amarah, Kendalikan Hatimu Untuk Tenang. Percayalah Allah Akan Selalu Adil Membalas Setiap Kesabaranmu.
MuslimPekerja Keras Dicintai dan Dibanggakan Rasulullah. PortalMadura.Com - Dikisahkan, suatu ketika seorang pemuda berjabatan tangan dengan Rasulullah, tiba-tiba Rasulullah mencium tangan pemuda itu sambil berkata, "Inilah kedua tangan yang dicintai Allah SWT" (HR Jamaah). Padahal, kedua tangan pemuda tersebut begitu keras dan agak
Kitaadalah anggota keluarga Allah ( Efesus 1:5 ). Kita beroleh "penebusan" dan "pengampunan dosa" (ayat 7 ). Kita adalah ahli waris dari Dia yang memiliki segalanya (ayat 11 ). Semua harta warisan kita itu dimeteraikan oleh Roh Kudus (ayat 13,14 ). Berkat bagi orang kristiani senantiasa melimpah. Tak ada habisnya.
WASHINGTONDC, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan pada Jumat (5/8/2022) bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan mengizinkan China untuk mengisolasi Taiwan. Dia mengatakan demikian setelah kunjungannya ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu membuat marah Beijing. "Mereka mungkin mencoba mencegah Taiwan mengunjungi atau
KepadaRepublika Online, Ahmad mengatakan Allah SWT mengatur segala urusan kehidupan dunia. "Allah mengatur apa saja sampai hal-hal terkecil," kata Ahmad, kepada Republika, Selasa (23/6). Pakar hadis ini lantas menyitir surah Al Zalzalah ayat 7-8 yang menyebut bahwa Allah akan membalas setiap kebaikan dan keburukan walau sebutir zarrah.
sTgyzd. ”Taburlah benihmu di pagi hari, dan jangan biarkan tanganmu beristirahat sampai malam hari.”​—PKH. 116. 1-2. Apa hubungan Pengkhotbah 116 dengan pengabaran? DI BEBERAPA negeri, banyak orang senang menyambut kabar baik. Itulah yang mereka cari selama ini! Tapi, di negeri-negeri lain, orang-orang kurang tertarik untuk membahas tentang Allah atau Alkitab. Bagaimana dengan daerah Saudara? Tidak soal bagaimana tanggapan orang, Yehuwa ingin kita terus mengabar sampai Dia mengatakan bahwa pekerjaan ini sudah selesai. 2 Pada waktu yang sudah Yehuwa tentukan, pengabaran akan berakhir. Kemudian, ”akhir itu akan datang”. Mat. 2414, 36 Sambil menunggu itu terjadi, bagaimana kita bisa mengikuti nasihat untuk ’tidak membiarkan tangan kita beristirahat’?b—Baca Pengkhotbah 116. 3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini? 3 Di artikel sebelumnya, kita membahas empat hal yang perlu kita lakukan supaya kita bisa melakukan tugas kita sebagai ”penjala manusia” dengan sebaik-baiknya. Mat. 419 Di artikel ini, kita akan membahas tiga hal yang perlu kita lakukan agar kita semakin bertekad untuk mengabar, tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi. Kita perlu 1 tetap berfokus melakukan tugas kita, 2 terus bersabar, dan 3 menjaga iman kita tetap kuat. TETAPLAH BERFOKUS 4. Mengapa kita perlu berupaya untuk tetap berfokus melakukan tugas dari Yehuwa? 4 Yesus memberitahukan bahwa pada hari-hari terakhir, keadaannya akan mirip dengan zaman Nuh. Pada zaman Nuh, ada banyak hal yang membuat orang-orang tidak memperhatikan peringatan yang Nuh berikan. Yesus tahu bahwa pada zaman kita, hal-hal yang sama juga bisa membuat kita tersimpangkan dari tugas kita untuk mengabar. Jadi, dia mengingatkan para pengikutnya untuk ’terus berjaga-jaga’. Mat. 2437-39, 42; 2 Ptr. 25 Kita perlu mengikuti nasihat itu dan berupaya untuk terus berfokus melakukan tugas yang Yehuwa berikan. 5. Menurut Kisah 16-8, seberapa luaskah pekerjaan pengabaran akan dilakukan? 5 Sekarang ini, pekerjaan pengabaran sangatlah penting. Yesus memberitahukan bahwa setelah dia naik ke surga, pekerjaan ini akan terus dilakukan dan akan menjangkau lebih banyak orang. Yoh. 1412 Setelah Yesus meninggal, beberapa muridnya kembali menjadi nelayan. Belakangan, setelah Yesus dibangkitkan, dia secara mukjizat membuat murid-muridnya bisa menangkap banyak sekali ikan. Saat itu, Yesus menekankan bahwa tugas mereka sebagai penjala manusia lebih penting daripada pekerjaan lain mana pun. Yoh. 2115-17 Persis sebelum Yesus naik ke surga, dia memberi tahu murid-muridnya bahwa pengabaran yang sudah dia mulai akan dilakukan di seluruh dunia, bukan hanya di Israel. Baca Kisah 16-8. Bertahun-tahun kemudian, Yesus memberikan penglihatan yang luar biasa kepada Rasul Yohanes untuk menunjukkan apa yang akan terjadi ”pada hari Tuan”.c Apa saja yang Yohanes lihat? Salah satunya, dia melihat seorang malaikat membawa ”kabar baik yang abadi” untuk diberitakan kepada ”semua orang di bumi, kepada setiap suku, ras, bahasa, dan bangsa”. Why. 110; 146 Jadi jelaslah, Yehuwa ingin agar kita sekarang ikut dalam pekerjaan pengabaran di seluruh dunia sampai pekerjaan itu selesai. 6. Apa salah satu hal yang bisa membantu kita berfokus mengabar? 6 Kita bisa semakin berfokus mengabar kalau kita merenungkan semua hal yang Yehuwa lakukan untuk membantu kita. Misalnya, Dia menyediakan makanan rohani yang berlimpah dalam bentuk publikasi tercetak dan elektronik, rekaman audio dan video, dan acara JW Broadcasting. Coba pikirkan Di situs web resmi kita, ada informasi dalam lebih dari bahasa! Mat. 2445-47 Selain itu, di tengah dunia yang terpecah belah karena perbedaan pandangan politik, agama, dan status ekonomi, kita bisa menikmati persatuan dengan lebih dari delapan juta saudara-saudari di seluruh dunia. Misalnya, pada hari Jumat, 19 April 2019, Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia bersama-sama menonton pembahasan ayat harian. Sorenya, orang berkumpul untuk memperingati kematian Yesus. Kita pasti sangat bersyukur karena bisa mendapat kehormatan untuk menjadi bagian dari persaudaraan yang luar biasa ini. Kalau kita merenungkan kehormatan ini, kita akan tergerak untuk terus berfokus mengabar. Yesus tidak mau tersimpangkan dari tugasnya untuk memberitakan kabar baik Lihat paragraf 7 7. Teladan apa yang Yesus berikan, yang bisa membantu kita berfokus mengabar? 7 Cara lain kita bisa tetap berfokus mengabar adalah dengan mengikuti teladan Yesus. Meski ada banyak hal yang bisa membuat dia tersimpangkan, dia tetap berfokus memberitakan kebenaran. Yoh. 1837 Misalnya, Yesus tidak tergoda sewaktu Setan menawarkan ”semua kerajaan di dunia dan kemuliaannya”. Mat. 48, 9 Yesus juga tidak tergoda saat orang-orang ingin menjadikan dia raja. Yoh. 615 Yesus tidak tertarik untuk mengejar kekayaan, dan dia tidak merasa takut meski mendapat tentangan yang keras. Luk. 958; Yoh. 859 Rasul Paulus menasihati orang Kristen untuk meniru teladan Yesus supaya mereka ”tidak kelelahan dan menyerah”. Ibr. 123 Kalau kita mengingat nasihat Paulus ini, kita bisa tetap berfokus mengabar meski iman kita diuji. TERUSLAH BERSABAR 8. Apa kesabaran itu, dan mengapa kita perlu bersabar khususnya sekarang? 8 Kesabaran adalah kesanggupan untuk menunggu dengan tenang sampai keadaan berubah. Ada berbagai situasi yang membuat kita harus sabar. Ketika keadaan kita tidak menyenangkan, kita mungkin ingin itu segera berakhir. Atau, kita mungkin sedang menunggu-nunggu sesuatu yang sudah lama kita inginkan. Itulah yang dulu Nabi Habakuk rasakan. Dia sangat ingin agar kekerasan di Yehuda segera berakhir. Hab. 12 Selain itu, murid-murid Yesus berharap bahwa Kerajaan Allah akan segera datang dan membebaskan mereka dari penindasan orang Romawi. Luk. 1911 Dan sekarang, kita sangat menantikan saatnya Kerajaan Allah menyingkirkan kejahatan sehingga bumi ini akhirnya dipenuhi orang-orang yang taat kepada Allah. 2 Ptr. 313 Tapi, kita harus bersabar sampai hal itu terjadi pada waktu yang Yehuwa tentukan. Sekarang, mari kita bahas cara apa saja yang Yehuwa gunakan untuk mengajar kita bersikap sabar. 9. Bagaimana Yehuwa memberikan teladan dalam menunjukkan kesabaran? 9 Salah satu cara Yehuwa mengajar kita untuk bersikap sabar adalah dengan memberikan teladan yang sempurna. Misalnya, Yehuwa memberi Nuh cukup waktu untuk membangun bahtera dan memperingatkan orang-orang. 1 Ptr. 320; 2 Ptr. 25 Yehuwa juga mendengarkan dengan sabar sewaktu Abraham berkali-kali bertanya tentang keputusan-Nya untuk membinasakan orang-orang jahat di Sodom dan Gomora. Kej. 1820-33 Selain itu, Yehuwa menunjukkan kesabaran yang luar biasa selama berabad-abad kepada bangsa Israel yang tidak setia. Neh. 930, 31 Sekarang ini, kesabaran Yehuwa juga terlihat dengan jelas. Dia masih memberi semua orang kesempatan untuk bertobat. Yoh. 644; 1 Tim. 23, 4; 2 Ptr. 39 Teladan Yehuwa pasti membuat kita tergerak untuk selalu bersabar sambil terus mengabar dan mengajar. Yehuwa juga mengajar kita untuk bersabar melalui sebuah perumpamaan dalam Firman-Nya. Seperti seorang petani yang rajin dan sabar, kita juga dengan sabar menunggu hasil kerja keras kita Lihat paragraf 10-11 10. Apa yang bisa kita pelajari dari contoh petani di Yakobus 57, 8? 10 Baca Yakobus 57, 8. Kita bisa belajar tentang kesabaran dari perumpamaan tentang seorang petani yang menunggu tanamannya tumbuh. Memang, beberapa tanaman bisa tumbuh dengan cepat. Tapi, kebanyakan tanaman, khususnya yang menghasilkan buah, butuh waktu lebih lama untuk tumbuh dan siap dipanen. Di Israel, tanaman seperti itu baru siap dipanen setelah kira-kira enam bulan. Seorang petani biasanya menanam benih saat musim hujan dimulai, yaitu sekitar pertengahan Oktober. Lalu dia akan memanen tanaman itu saat musim hujan berakhir, yaitu sekitar pertengahan April. Mrk. 428 Seperti petani tersebut, kita juga perlu bersabar. Tapi, itu mungkin tidak mudah. 11. Apa manfaatnya kalau kita bersabar dalam pelayanan? 11 Karena kita manusia tidak sempurna, kita biasanya ingin secepat mungkin mendapatkan hasil dari pekerjaan kita. Tapi kita perlu mengingat contoh petani tadi. Kalau dia mau tanamannya bertumbuh dan menghasilkan buah, dia harus terus mengurusnya dengan sabar. Dia harus menggali tanah, menanam tanaman itu, menyiraminya, dan mencabut tanaman liar di sekitarnya. Sewaktu membuat murid, kita juga perlu menunjukkan kesabaran seperti petani itu. Misalnya, kalau kita bersabar saat mengabar, kita tidak akan kecil hati saat orang menolak kita. Sebaliknya, kita akan terus berupaya mencari orang yang mau mendengarkan. Kalaupun seseorang berminat dan mau belajar dengan kita, kita masih harus bersabar. Mengapa? Karena kita tidak bisa memaksa seorang pelajar Alkitab untuk langsung beriman. Dulu, murid-murid Yesus pun kadang tidak langsung memahami apa yang Yesus ajarkan. Yoh. 149 Selain itu, kita juga butuh waktu untuk membantu pelajar Alkitab menjadi lebih pengasih dan tidak berat sebelah. Ingatlah bahwa tugas kita hanyalah menanam dan menyiram benih kebenaran, tapi yang membuat benih itu bertumbuh adalah Allah Yehuwa.​—1 Kor. 36. 12. Bagaimana kita menunjukkan kesabaran sewaktu mengabar kepada anggota keluarga yang tidak seiman? 12 Kita mungkin merasa sulit untuk bersabar sewaktu kita mengabar kepada anggota keluarga kita yang tidak seiman. Kita bisa belajar dari prinsip di Pengkhotbah 31, 7. Ayat itu mengatakan, ”Ada waktu . . . untuk diam dan waktu untuk bicara.” Kadang, kita mungkin perlu diam dan hanya bisa memberikan kesaksian lewat tingkah laku kita yang baik. 1 Ptr. 31, 2 Tapi saat ada kesempatan, kita juga harus selalu siap menyampaikan kabar baik kepada mereka. Ya, kita memang harus mengabar dan mengajar dengan bersemangat, tapi kita juga harus menunjukkan kesabaran kepada semua orang, termasuk anggota keluarga kita. 13-14. Teladan apa yang diberikan beberapa hamba Yehuwa dalam menunjukkan kesabaran? 13 Kita juga bisa belajar tentang kesabaran dari contoh hamba-hamba Yehuwa yang setia di zaman Alkitab maupun di zaman sekarang. Salah satunya adalah Habakuk. Meski dia ingin kejahatan segera dilenyapkan, dia tetap bersabar dan mengatakan, ”Aku akan terus berjaga-jaga.” Hab. 21 Contoh lainnya adalah Rasul Paulus. Dia pernah mengatakan bahwa dia ingin sekali ”menyelesaikan” pelayanannya di bumi. Meski begitu, dia tetap bersabar dan terus ”bersaksi dengan saksama tentang kabar baik”.​—Kis. 2024. 14 Perhatikan sebuah contoh di zaman sekarang. Setelah lulus dari Sekolah Gilead, sepasang suami istri ditugaskan untuk melayani di negeri lain. Di negeri itu, hanya ada sedikit Saksi Yehuwa. Kebanyakan penduduknya tidak beragama Kristen, dan hanya ada sedikit orang yang tertarik untuk belajar Alkitab. Teman-teman sekelas mereka yang melayani di negeri-negeri lain sering bercerita bahwa mereka bertemu dengan banyak orang yang berminat belajar Alkitab dan bahkan sampai dibaptis. Meski pasangan suami istri itu tidak mendapat hasil yang sama, mereka tidak menyerah dan terus mengabar dengan sabar. Setelah mereka melayani selama delapan tahun di negeri itu, satu pelajar Alkitab mereka akhirnya dibaptis. Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contoh yang baru saja kita bahas? Hamba-hamba Yehuwa itu terus bersemangat mengabar dan ’tidak membiarkan tangan mereka beristirahat’. Yehuwa pun memberkati kesabaran mereka. Semoga kita semua meniru ”orang-orang yang mewarisi janji-janji itu karena beriman dan sabar”.​—Ibr. 610-12. JAGALAH IMAN SAUDARA TETAP KUAT 15. Bagaimana iman kita pada kabar baik bisa memperkuat tekad kita untuk terus mengabar? 15 Kita mau menyampaikan kabar baik kepada sebanyak mungkin orang karena kita beriman pada berita yang kita sampaikan. Kita yakin bahwa janji-janji Allah dalam Alkitab pasti akan terwujud. Mz. 11942; Yes. 408 Kita juga sudah melihat nubuat-nubuat Alkitab menjadi kenyataan pada zaman kita. Dan kita melihat sendiri bagaimana kehidupan banyak orang menjadi lebih baik karena mereka mengikuti nasihat Alkitab. Hal-hal ini membuat kita semakin bertekad untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang. 16. a Menurut Mazmur 461-3, bagaimana iman kepada Yehuwa bisa memperkuat tekad kita untuk terus mengabar? b Bagaimana iman kepada Yesus juga bisa memperkuat tekad kita? 16 Kita juga beriman kepada Yehuwa, Sumber dari berita yang kita sampaikan, dan kepada Yesus, yang telah Yehuwa lantik sebagai Raja dari Kerajaan Allah. Yoh. 141 Tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi, Yehuwa akan selalu melindungi dan menguatkan kita. Baca Mazmur 461-3. Selain itu, kita yakin bahwa Yesus terus mengarahkan pekerjaan pengabaran dari surga, dengan menggunakan wewenang dan kuasa yang telah Yehuwa berikan kepadanya.​—Mat. 2818-20. 17. Berikan contoh yang menunjukkan mengapa kita perlu terus mengabar. 17 Iman juga bisa membuat kita yakin bahwa Yehuwa akan memberkati upaya kita untuk terus mengabar. Kadang, Dia melakukannya dengan cara yang tidak terduga. Pkh. 116 Misalnya, setiap hari ada ribuan orang yang melihat publikasi yang kita pajang di rak beroda atau meja. Apakah kesaksian di tempat umum seperti ini ada hasilnya? Ya! Pelayanan Kerajaan Kita bulan November 2014 memuat cerita tentang seorang mahasiswi yang ingin membuat karya tulis tentang Saksi Yehuwa. Dia tidak bisa menemukan Balai Kerajaan. Tapi di kampus, dia melihat sebuah meja yang memajang publikasi kita, dan dia juga mendapat informasi yang dia butuhkan untuk karya tulisnya. Belakangan, dia mulai belajar Alkitab dan akhirnya dibaptis. Sekarang dia melayani sebagai perintis biasa. Pengalaman seperti ini menunjukkan bahwa masih ada orang-orang yang perlu mendengarkan kabar baik Kerajaan. Ini pasti membuat kita bersemangat untuk terus mengabar. BERTEKADLAH UNTUK ’TIDAK MEMBIARKAN TANGAN SAUDARA BERISTIRAHAT’ 18. Mengapa kita bisa yakin bahwa pekerjaan pengabaran akan selesai pada waktu yang Yehuwa inginkan? 18 Mengapa kita bisa yakin bahwa pekerjaan pengabaran akan selesai pada waktu yang Yehuwa inginkan? Perhatikan apa yang terjadi pada zaman Nuh. Yehuwa sudah menentukan kapan Air Bah akan terjadi sejak kira-kira 120 tahun sebelumnya. Puluhan tahun kemudian, Yehuwa memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Selama kira-kira 40 atau 50 tahun sebelum Air Bah, Nuh terus bekerja keras melakukan tugasnya. Meski orang-orang tidak mau mendengarkan dia, dia terus memperingatkan mereka. Nuh melakukan ini sampai Yehuwa memerintahkan dia untuk membawa binatang-binatang ke dalam bahtera. Lalu, pada waktu yang sudah Yehuwa tetapkan, ”Yehuwa menutup pintu bahtera”. Kej. 63; 71, 2, 16 Semua itu membuktikan bahwa Yehuwa selalu mengikuti jadwal yang sudah Dia tentukan. 19. Apa yang sebentar lagi akan Yehuwa lakukan? 19 Sebentar lagi, Yehuwa akan mengakhiri pekerjaan pengabaran. Lalu, Dia akan menghancurkan dunia Setan sehingga bumi ini akhirnya dipenuhi dengan orang-orang yang taat kepada Allah. Sambil menunggu itu terjadi, semoga kita terus meniru teladan Nuh, Habakuk, dan hamba-hamba Allah lainnya yang ’tidak membiarkan tangan mereka beristirahat’. Semoga kita terus berfokus mengabar, selalu bersabar, dan tetap beriman kepada Yehuwa dan janji-janji-Nya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bekerjalah Bekerjalah biarkan orang-orang lain menilai pekerjaanmu, iya kita dituntut untuk terus bekerja, bekerja dan bekerja. Adakalanya pekerjaan yang menurut kita baik, dimata orang itu tidak baik. Begitu pun sebaliknya ketika kita beranggapan itu tidak baik bisa jadi orang lain menganggapnya baik. Pernah suatu ketika zaman dahulu, terlepas cerita ini nyata atau dongeng, namun bisa kita ambil pelajarannya, yaitu tentang ayah dan anak serta keledainya. Diceritakan tentang seorang ayah dan anak yang melakukan perjalanan jauh dengan seekor keledai. Beberapa tempat dilaluinnya dan wajah-wajah asing dari penduduk didaerah itupun seolah bergantian menatap dan mencibir mereka. Kejadian itu bermula ketika jarak tempuh yang begitu jauh sementara mereka hanya membawa seekor keledai yang menemani perjalanan mereka. Oleh karena itu, merekamemutuskan untuk bergantian menaiki keledainya. Setelah beberapa hari melakukan perjalanan, akhirnya mereka melihat ada suatu perkampungan yang dihuni oleh banyak penduduk dan mereka berencana singgah di tempat itu. Dengan perasaan penuh keyakinan mereka akan memasuki perkampungan itu dengan perasaan senang. Ketika sampai di perkampungan itu, bertepatan dengan giliran sang ayah yang menunggang keledai dan si anak menuntun mendapat sambutan yang hangat dari penduduk kampung, mereka justru mendapat cibiran dari masyarakat sekitar. Bahkan ada yang berkata “Anda ini seorang ayah yang tega sama anaknya, masak anaknya disuruh jalan kaki sedangkan dirimu enak-enakan duduk di atas keledai?”. Mendengar kritikan tajam ini sang ayah pun mengiyakan melanjutkan perjalanan dan pergi meninggalkan perkampungan itu. Perjalananpun berlanjut, giliran sang anak menunggangi keledai dan ayahnya yang terus berjalan kaki, mereka pun melihat perkampungan selanjutnya. Betapa terkejutnya mereka, tatkala mereka singgah di perkampungan itu mereka juga mendapat kritikan yang luar biasa tajamnya, “Apakah anak Anda itu durhaka?! Masa anda seorang ayah disuruh berjalan, sedangkan anak Anda menaiki keledai. Didiklah kesopan santunan pada anak Anda!”. Mendengar kritikan ini, Sang Ayah pun mengiyakan mereka kembali. Akhirnya mereka pun akan meninggalkan desa itu untuk melanjutkan perjalanan kejadian yang tidak mengenakan itu tentu menjadi evaluasi bagi mereka, akhirnya ayah dan anak ini memutuskan untuk menaiki sang keledai berdua. Perjalanan pun sampai kepada perkampungan selanjutnya dan mereka mampir di perkampungan itu. Dengan perasaan yang berbunga-bunga, karena sampai diperkampungan yang baru. Mereka pun berharap tidak ada lagi mendapat cibiran setelah dua kejadian yang tak mengenakkan mereka. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika mendapat kritikan yang tidak kalah tajamnya dengan yang sebelumnya. Penduduk kampung itu berkata, “Alangkah kejamnya kalian ini, masak keledai kecil dan kurus seperti itu kalian naiki berdua?!”. Sang Ayah pun mengiyakan pun akan berpamitan pergi untuk melanjutakan perjalanan berikutnya. Mereka memiliki inisiatif untuk menunutun saja keledai itu, sementara mereka berdua berjalan kaki. Tatkala mereka memasuki perkampungan selanjutnya, alangkah terkejutnya mereka. Ternyata mereka pun masih mendapat kritikan yang tak kalah hebatnya, sedangkan mereka ingin agar semua orang yang ia singgah di tempat itu memujinya atau minimal menerima inisiatif mereka. Penduduk perkampungan itu mengatakan, “Kalian ini melakukan hal yang sia-sia, kalian memiliki keledai yang bisa kalian tunggangi. Masak kalian jalan kaki sementara keledai itu tidak membawa beban kecuali barang-barang kalian saja?!”.Sang ayah pun menerima kritikanmasyarakat kampung kali kejadian berturut-turut, dan semua yang mereka lakukan dianggap salah oleh penduduk kampong yang mereka lalui. Sang ayah kalut dan galau. Akhirnya mereka berpamitan untuk melanjutkan perjalanan. Si ayah pun kembali mendapatkan ide. Keledai yang ada bersama mereka itu dipikulnya. Dan mereka kembali sampai di suatu perkampungan, tentu saja orang-orang kampung itu heran dan tertawa, akhirnya mereka pun bertanya, “kenapa kalian tertawa?”, orang-orang kampung menjawab, “Kalian ini sudah gila?Masak kalian melakukan perjalanandan memiliki keledai, namun kalian yang malah memikulnya?”. Betapa bingungnya mereka, dan sang ayah pun galau setengah cerita itu tentu sering terjadi dikehidupan kita sehari-hari. Adakalanya kritikan orang akan mampu menyadarkan kita, mungkin yang kita lakukan itu salah, begitupun sebaliknya. Seperti cerita diatas, tentu kita tidak bias lepas dari pendapat orang lain terhadap diri kita. Jadi bagaimana hasil dari tanggapan orang lain terhadap kita, tergantung bagai mana kita menyikapinya. Masih teringat jelas kalimat yang disampaikan salah satu politisi kita, yang mendapat gelar Soekarno Muda-Bung Anis Mata- bahwa jangan sampai kata-kata orang lain menentukan masa depan kita, dan jangan biarkan orang lain menentukan nasib kita. Kata-kata itu tentu memiliki makna yang begitu dalam, selurus-lurusnya kita berjalan pasti aka nada orang yang mengatakan jalan yang kita ambil itu tidak lurus. Iya, ada benarnya. Karena kita sebagai manusia biasa, tentu tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan yang tidak kita masih menyimpan memori tentang sabda dari manusia termulia di muka bumi, beliau kekasih kita Nabi SAW, beliau pernah bersabda bekerjalah kalian untuk dunia, seolah-olah kau akan hidup selamanya. Kata-kata beliau ini tentu sangat berarti bagi kita, dan beliau melanjutkan sabdanya dan bekerjalah kalian untuk akhirat seolah-olah kalian mati besok. Lanjutan kata-kata itu tentu mengandung pesan kalau kita dituntut untuk terus bekerja bagaimana pun kondisi kita. Baik dalam keadaan berat maupun ringan. Kita sebagai manusia hanya diperintahkan untuk terus bekerja dan menyerahkan semuanya kepada sang pemilik alam, Karena roda bumi terus berputan. Jadi terus lah bekerja, dan biarkan Allah menilainya, dan masyarakat mencontohnya. Lihat Politik Selengkapnya
source Assalamualaikum, Ketika tema masa kecil disuguhkan oleh Mbak Nia Nurdiansyah dan Mbak Anjar Sundari untuk diceritakan dalam arisan kali ini, saya harus memutar memori lumayan keras karena bagi saya, masa kanak-kanak saya tak begitu membahagiakan. Banyak hal yang kemudian saya lupakan karena dalam alam bawah sadar saya tak menginginkan hal-hal buruk kembali dalam ingatan. Mungkin saja, hal ini salah satu pertahanan saya untuk bisa survive di masa itu. Bagi sebagian orang, hal itu mungkin bukan satu hal yang besar. Urusan anak-anak. Namun ketika anak-anak mengalami dan terluka, tak pernah disadari oleh orang dewasa sekalipun bahwa hal buruk yang dirasakan ternyata mengendap. Saat saya bercerita pada suami, saya disarankan untuk menuliskan yang saya rasakan untuk katarsis supaya perasaan negatif dalam hati tersalurkan. Waktu itu saya tak mau. Saya tak ingin ingatan tentang hal buruk hadir dan membuat luka lama terkuak. Namun sejujurnya saya ingin menuliskan hal itu untuk healing saya dari rasa sakit. Mungkin, ini adalah saatnya. Saya merasakan apa yang saat ini dinamakan bullying di masa kanak-kanak saya. Tak cuma satu orang, namun beberapa orang. Saya sudah biasa dikucilkan teman perempuan, tanpa saya tahu apa sebabnya. Ingin ikut bermain bersama teman, tak diperbolehkan. Bahkan saya ajak ngomong pun mereka menulikan telinga, tetap bermain sambil cekikikan, saling berbisik di telinga. Mata mereka melirik ke arah saya dengan tatapan yang saat itu saya sendiri tak tahu bagaimana mendefinisikan. Satu titik dimana saya kemudian mencoba bertahan tanpa menangis ketika salah satu teman laki-laki memberikan hadiah pada saya. Ketika saya sejenak pergi dari bangku, barang itu sudah raib. Barang itu sudah menjadi milik teman-teman perempuan sampai tak bersisa. Saya tak bisa berkata-kata. Namun hati saya saat itu berbisik. Ini terakhir kali saya terluka. Saya jadi membenci kaum saya sendiri. Saya ralat. Saya benci teman perempuan. Saya pun lantas lebih banyak bermain dengan teman laki-laki. Sampai belajar kelompok pun, saya memilih dengan teman laki-laki. Menurut saya, teman laki-laki lebih asyik. Lebih menyenangkan. Tak ada yang mengucilkan. Mereka tak mengistimewakan saya karena saya perempuan. Semua sama. Hal itu ternyata menyamankan saya. Semuanya melekat di benak saya. Sampai saya dewasa pun teman perempuan hanya bisa di hitung dengan jari tangan. Saya takut untuk memulai berteman dengan perempuan. Untuk bersahabat dengan teman perempuan saya sangat memilih. Saya kesulitan dekat dengan teman perempuan. Jangankan untuk curhat, main bareng pun saya sangat jarang. Pasti saya melibatkan teman laki-laki jika ada urusan dengan teman perempuan. Sesungguhnya, dalam hati kecil, saya ingin bisa berteman dengan mudah dengan kaum saya. Namun dalam diri saya seperti ada barikade tersendiri ketika ada perempuan yang punya niat baik berteman dengan saya. Saya ragu, apakah saya bisa diterima. Apakah saya bisa menjadi teman yang baik untuk mereka? Apakah mereka tulus tanpa ada tendensi apapun? Mau tahu bagaimana saya membuka diri? Sejujurnya, saya harus berterima kasih pada teman-teman IIDN Semarang. Merekalah yang membuat saya percaya bahwa masih banyak perempuan yang hadir dengan ketulusan tanpa memandang siapa diri saya. Saya masih ingat pertama kali kopdar di rumah Dik Aan, saya merasa minder sangat. Penulis-penulis keren ngumpul di sana. Mba Dedew yang masih hamil besar dengan ramah menegur saya, Mbak Dian Kristiani yang ceplas ceplos. Langsung ketawa lepas sama Mb Archa. Mbak Dian Nafi yang humble, Mba Wati yang murah senyum. Ah ... Segala perasaan negatif yang saya takutkan perlahan memuai. Pas balik saya bareng Wuri yang kalemnya kelewatan. Saat itu sama-sama newbie di IIDN Semarang, jadi merasa senasib sepenanggungan hahaha ... Memaafkan memang menjadi hal terpenting saat kita merasakan luka. Keikhlasan untuk melepaskan supaya kekecewaan dan kemarahan tak lagi menjadi duri dalam hati menjadi sesuatu paling berat. Namun bukan berarti itu tak bisa dilakukan. Dan memang, semuanya terasa lebih ringan saat kita berdamai dengan rasa sakit. Kita yang berusaha, dan biarkan tangan Tuhan yang bekerja. Tuhan Maha Pembolak balik hati manusia.
Menilik Makna “Yadullah” Dalam memahami al-Quran, seseorang tidak boleh serta merta memahaminya secara tekstual. Sebab di dalam al-Quran ada ayat mutasyabihat yang haram ... Allah Bertangan, Benarkah? Dalam akidah Ahlusunah wal Jamaah Asy’ariyah-Maturidiyah kita harus meyakini bahwa Allah bukanlah jism sesuatu yang bervolume atau berupa fisik. Dari ...
biarkan tangan allah yang bekerja